Selasa, 07 Juni 2016

"Karena Dia Anugerah Terbesar"


Dibalik anugerah yang besar itu ialah air. Yang menjadi sumber kehidupan begitu juga menjadi sumber kekayaan terbesar didunia. Selain tubuh kita, permukaan bumi juga dihiasi dengan air hingga mencapai 70% lebih. Sehingga apa lagi yang membuat kita ragu untuk menjaga ciptaan yang berharga itu. Salah satu langkah kita menjaganya yaitu dengan melestarikan pesisirnya dan mengambil serta menggelolahnya sehingga memberikan kebermanfaatan bagi orang banyak. Mengambilnya dengan tidak berlebihan memperhatikan keseimbangan dan selalu menjaganya dari tangan-tangan yang ingin mengotorinya.
Disini saya akan memaparkan betapa pentingnya pesisir kita dan gimana cara mengelolah dan merawatnya sehingga kita mendapatkan manfaat darinya. Telah kita ketahui bahwa Negara kita memiliki panjang pesisir terpanjang kedua (99.093 KM) setelah Negara Kanada (202.800 KM). tapi pernahkah kita berfikir bagaimana kehidupan nelayan kita, masih pantaskah hidup mereka dikatakan layak, padahal ikan dan potensi wisata kita melimpah. Apa sebenarnya yang salah, apakah masih ada penjajahan disini. Padahal kita telah merdeka 70 tahun yang silam…
Jangan kita ungkit-ungkit masalah-masalah yang lalu dan kelam-kelam dimasa lalu. Biarkanlah itu menjadi sejarah dan semangat kita untuk merubah sekarang dan hari ini. Biarkan yang lalu menjadi pengalaman, menjadi pelajaran, menjadi saksi bahwa nenek moyang kita benar-benar nelayan yang tangguh, nelayan yang tak pernah gentar dengan tingginya ombak, dan pada akhirnya membawa pada kesejahteraan yang diharapkan. Mari sama-sama kita wujudkan cita-cita itu.
Salah satu langkah awal untuk mewujudkan cita-cita itu adalah dengan mengenal, dengan merasakan, dan dengan memahami setiap pola dari pergerakan pesisir. Teknologi telah berkembang pesat, kemajuan dunia telah membawa dampak buat kita (baik positif maupun negatif). Anak-anak kita telah banyak duduk di kursi perguruan tinggi, tapi sedikit yang memperhatikan tentang ini. Mari sama-sama kita mulai bangga dengan diri kita sendiri, dengan pantai kita yang indah, dengan pesisir kita kaya, dengan segala-galanya yang ada di Negeri kita yang kita Cintai-i ini. Kalau bukan kita yang menjaga Negara kita… siapa lagi???
Dengan perencanaan yang baik, dengan kerja keras yang gigih, kita yakin akan membangun Negeri yang lebih Makmur dan sentosa, dan mencapai cita-cita pendahulu kita. Yang mana tertuang dalam UUD pasal 33, bahwa semua sumber daya alam (termasuk air) dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
           

            (Bersambung…)


Senin, 02 Mei 2016

Teknik Pemasangan Lintasan Tali Pada Pemetaan Goa

Salam Lestari...
Salam Speleologi !!!  

Teknik pemasangan lintasan pada tali (carmantel) untuk pemetaan goa (cave mapping) baik goa horizontal maupun goa vertikal dalam rangka penyelamatan dikenal dengan "Rigging".
   Adapun syarat yang perlu diperhatikan yaitu;
1. Aman
2. Tidak merusak peralatan
3. Mudah dilewati oleh anggota tim, dan
4. Siap digunakan dalam berbagai kondisi (emergency).
   Dalam Rigging yang penting diperhatikan adalah pemilihan Anchor. Anchor adalah point atau objek yang dijadikan titik tambatan atau tumpuan dalam pemasangan carmantel.
   Hal-hal yang dapat dijadikan anchor ada 2 macam, yaitu anchor alami dan anchor buatan
A. Anchor Alami :
1. Pohon
2. Tiang
3. Lubang/batu tembus
4. Rekahan/Crack
5. Chock stone/ batu terjepit
6. Horn/Tanduk, pinggiran dinding yang menonjol
B. Anchor Buatan
   Digunakan jika tidak ditemukannya lagi anchor alami. Ini dapat dibuat dengan menggunakan Bolt, chock, pithon, hanger, dan lainnya.
   Berdasarkan posisi dan urutan penerimaan beban maka anchor dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Anchor Utama : anchor yang secra langsung mendapatkan beban dari saat lintasan digunakan.
2. Anchor Back-Up : sebagai anchor cadangan jika anchor utama jebol atau lepas.
   Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan Anchor Utama dan Back-Up adalah saling melindungi dan menjaga, dimana posisi anchor utama harus benar-benar kuat dan aman serta memperharikan syarat-syarat Rigging diatas. Sedangkan anchor back-up digunakan sebagai back-up dengan diutamakan posisi lebih tinggi dari anchor utama dan keadaan tali/carmantel jangan tegang dan jangan terlalu kendur. Itu bertujuan agar orang yang menggunakan tali apabila terjatuh akan meminimalisir hentakan yang mengakibatkan cidera.
   Setidaknya ada 3 Variasi Lintasan Rigging yang sering digunakan, yang bertujuan untuk menjaga kesehatan alat dari yang namanya "Friksi" karena gesekan/hantaman tebing atau batu.
1. Intermediate
yaitu membuat anchor tambahan pada titik yang menyebabkan friksi atau titik lain yang lebih tinggi yang menjauhi titik friksi. Harus diperhatikan juga kekuatan anchor tersebut, karena  ini akan di jadikan anchor utama
2. Deviasi Anchor
melindungi tali dari friksi dengan cara menariknya kearah luar/samping yang menyebabkan friksi terebut, dan
3. Y anchor
yaitu anchor berbentuk Y yang dimana anchor dibebani dengan berat yang sama. Banyak digunakan pada pemetaan goa vertikal. dan juga harus memperhatikan sudut yang dibentuk dari anchor tersebut. semankin kecil sudut yang dibentuk maka semankin ringan beban yang diterima pada setiap tali, dan sebaliknya.
   Adapun langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam pemasangan lintasan adalah,
  1. Dalam pemasangan lintasan minimal harus dikerjakan oleh Dua orang (sering disebut dengan Rm (Rigging man) dan  Ar (Asisten rigging).
  2. Jangan berdiri terlalu dekat di bibir pitch, pastikan menggunakna pengaman saat berjalan/menyusuri untuk mencari anchor disekitar pitch.
  3. Pastikan anchor yang digunakan benar-benar kuat, dan sudah di uji dengan menarik atau menggoyang-goyangnya.
  4. Posisi anchor harus lebih tinggi dari pitch.
  5. Jangan biarkan tali friksi
  6. Informasikan ke Ar untuk disampaikan keanggota lain, bahwa lintasan ini menggunakan jenis lintasan apa (intermediate, deviasi, atau Y anchor)
  7. Informasikan keadaan medan, baik disepanjang dinding maupun didalam goa.
  8. Gunakan kode yang disepakati, secara umum ada 4 yaitu;
  • Rope Free, Bahwa lintasa sudah bebas/siap digunakan.
  • Rock Fall, Peringatan adanya batu yang jatuh dan terlepas  kepada penelusur yang ada dibawah.
  • Belay On, aba-aba dari Riggingman ke Asisten sebagai tanda permintaan untuk di belay.
  • On Belay, jawaban asisten apabila telah siap untuk membelay riggingman.
Demikian teknik pemasangan lintasan pada tali/carmantel khususnya untuk pemetaan goa vertikal, semoga bermanfaat. Selalu perhatikan Resiko Maksimal yaitu keselamatan. Sehingga membutuhkan perencanaan dan periapan yang matang.

Salam Speleologi


Selasa, 26 April 2016

Proses Penyusunan Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan secara Terpadu

           Indonesia tidak akan pernah lepas dengan yang namanya pantai atau bahasa kerenya “Pesisir”. Secara umum pesisir adalah wilayah pertemuan antara Daratan dan Lautan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik dari daratan maupun dari lautan, seperti pasang surut, angin laut, abrasi, air sungai/tanah, dan lain sebagainya. Indonesia merupakan Negara yang memiliki Panjang Garis Pantai terpanjang ke dua setelah Kanada. Menurut pengukuran Badan Informasi Geospasial (BIG) Indonesia, panjang garis pantai Indonesia yang di laporakan di PBB adalah 99.093 Kilometer dengan jumlah pulau-pulau yang ternamai sebanyak 13.466 pulau.
            Dengan garis pantai yang panjang dan letak pulau-pulau Indonesia yang strategis, yaitu selalu di kelililing oleh Perairan/Pesisir. Sehingga pesisir merupakan tempat peradapan manusia pertama yang menempati Indonesia. Dari peisirlah manusia mulai mempertahankan diri, hidup, dan berkembang.

            Apa sebenarnya PWPLT (Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan secara Terpadu)?? Dalam bahasa Internasional disebut “Integreted Coastal Zone Management (ICZM)” yang artinya adalah pemanfaatan pengelolaan sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan (environmental services) yang terdapat dikawasan pesisir, dengan cara melakukan penilaian menyeluruh, tentang kawasan pesisir beserta sumber daya alam dan jasa-jasa lingkungan yang terdapat di dalamnya, menentukan tujuan dan sasaran pemanfaatan, dan kemudian merencanakan serta mengelola segenap kegiatan pemanfaatannya, guna mencapai pembangunan yang optimal dan berkelanjutan.Proses pengelolaan ini dilaksanakan secara kontinue dan dinamis dengan mempertimbangkan segenap aspek sosial ekonomi budaya dan aspirasi masyarakat pengguna kawasan pesisir (Stakeholders) serta konflik kepentingan dengan konflik pemanfaatan kawasan pesisir yang munkin ada (Sorensen dan Mc Creary, 1990; IPCC, 1994).
            Sekarang kita masuk ke Proses Perencanaan dan Pengelolaan Wilayah Pesisir. Ada tiga tahapa utama dalam PWPLT;
1.      Perencanaan.
2.      Implementasi.
3.      Pemantauan dan Evaluasi.
Tahapan pertama yaitu sebuah perencanaan. Ini adalah hal mutlak yang harus dilakukan dalam PWPLT, yaitu dengan mendefinisikan permasalahan-permasalahan secara akurat. Langkah awal yaitu dengan mengenali isu dan masalah yang terjadi. Setelah itu kita kombinasikan dengan informasi tentang potensi sumber daya alam dan ekosistem yang terdapat di wilayah pesisir tersebut sehingga dapat disusunlah tujuan dan sasaran dari PWPLT. Dalam melancarkan tahap awal ini yaitu perencanaan, maka masyarakat harus ikut turut andil dan berpartisispasi untuk pencapaian tujuan dan sasaran yang telah dirancang.
Secara lebih rinci IPCC (Inter-governmetal Panel on Climite Change) 1994, menyarankan hal-hal yang perlu dilakukan selama tahap perencanaan, sebagai berikut:
1.      Identifikasi isu dan permasalahan, kemudian menyususun tujuan dan sasaran untuk menjawab isu dan permasalahan tersebut.
2.      Penentuan ruang lingkup spasial, waktu, dan substansi dari perencanaan.
3.      identifikasi pihak-pihak yang terikat, dan melibatkan peran serta mereka dalam proses pengelolaan.
4.      Analisis program, piranti kelembagaan, dan alat pengelolaan yang ada, kemudian menentukan apakah itu sudah mencukupi untuk menjawab atau mengatasi isu permasalahan yang dihadapi.
5.      Penyusunan seperangkat kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah dicanangkan serta kondisi sistem sosial alamiah pesisir yang ada.
6.      Pengumpulan dan analisis data saat ini dan mengevaluasi kebutuhan akan informasi dan penelitian lebih lanjut.
7.      Penyedian informasi bagi pembuat kebijakan untuk evaluasi program

Tahapan selanjutnya yaitu mengimplementasikan rencana yang telah dibuat kedalam dunia nyata secara berkelanjutan dan praktis bagi masyarakat. Adapun rincian kegiatan dalam tahapan ini adalah sebagai berikut ;
1.      Menjamin bahwa struktur perencanaan sesuai dengan implementasinya.
2.      Merancang pembangunan, mengoprasikan, dan memelihara bangunan fisik.
3.      Mengaplikasikan dan memodifikasi peraturan seperti rencana tata ruang.
4.      Menegakkan pelaksanaan strategi, peraturan, an buku mutu melalui proses legar secara formal atau pendekatan secara persuasif, pendidikan dan tradisi masyarakat.
5.      Melibatkan peran serta kalangan swasta  dan masyarakat umum.
6.      Melakukan pengamatan dan pemantauan tentang proses-proses ekologis da sosial yang terjadi di wilayah pesisir dan interaksinya dengan kegiatan manusia, dan
7.      Pemantauan dan evaluasi tinggkat pencapaian hasil  dari rencana PWPLT.
Dan yang terakhir melakukan pemantauan dan evaluasi dari kegiatan implementasi yang telah direncanakan. Ini berkaitan dengan Jangka Waktu, ada yang jangka waktu panjang dan ada juga dalam jangka waktu pendek.sehubungan dengan dua jangka waktu yang harus diperhatikan, maka akan sangat tepat jika PWPLT memasukkan cakupan waktu perencanaan (planning horizon) lebih panjang dari pada tipikal waktu perencanaan yang lima tahunan, misalnya 25 tahun atau 50 tahun (IPCC,1994). Dengan cara ini, PWPLT dapat mencapai segenap tujuan dan sasaran baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Dapat disimpulkan dari proses tersebut bahwa PWPLT dapat diartikan sebagai suatu proses yang bersifat kontinyu dan evolusioner, yang meliputi penilaian secara menyeluruh, penetapan tujuan dan sasaran, perencanaan, dan pengelolaan ekosistem pesisir beserta segenab sumber dya alam dan jasa lingkungan yang dikandungnya dengan mempertimbangkan aspek sosial-budaya dan sosial-ekonimi dan konflik pemanfaatan serta kepentingan masyarakat, perspektif ekologis dan teknis, guna mewujudkan pembangunan wilayah pesisir secara berkelanjutan. 

Referensi Tempat-Tempat Wisata Di Yogyakarta dan/ Retribusinya

  1.          Sultan’s Palace > Alun-alun utara > Koordinat GPS: -7.805284,110.364203
    2.      Prambanan Temple & Sewu Temple > Koordinat GPS: -7.751919,110.492006
    3.      Merapi Lava Tour
    4.      Kalisuci Cave
    5.      Jomlang Cave > Padukuhan Jetis Wetan, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta > Koordinat GPS: -8.028667,110.638361
    6.      Gembiraloka  Zoo
    7.      Ratu Boko Temple
    8.      Ngelangeran
    9.      Vrederburg  Fort
    10.  Borobudur Temple
    11.  Malioboro Stasiun > Koordinat GPS: -7.7935099,110.3656956
    12.  Progo Rafting
    13.  Parangtritis Beach > Koordinat GPS: -8.0207581,110.3124376
    14.  Sand Dune
    15.  Krakal Beach
    16.  Ullen Sentalu Museum > terletak di daerah Pakem, Kaliurang (bagian utara kota Yogyakarta) 
    17.  Rainbow Park
    18.  Alun-Alun (South-North)
    19.  Tamansari
    20.  Pasty (Pasar Satwa Tanaman Yogyakarta)
    21.  Boko Temple
    22.  Plaosan Temple > Kokosan, Prambanan, Jawa Tengah > Koordinat GPS: -7.740434,110.504547
    23.  Resor Kaliurang > Koordinat GPS: -7.596794,110.426213
    24.  Kedung Kayang
    25.  Makam Raja (Imogiri)
    26.  Beach (Black Sand : Parangtritis, Kuwaruh, Baru, Trisik, Glagah, Congot, Sri Getuk ; White Sand : Ngobaran, Ngerenehan, Gesing, Baron, Kukup, Krakal, Sundak, Siung, Wedi Omboh, Sadeng)  > Baron >Kanigoro, Daerah Istimewa Yogyakarta > Koordinat GPS: -8.128825,110.548776
    27.  Dirgantara (JEC)
    28.  Jogja Expo Center > Kedung Kuning, Bantul
    29.  Museum Merapi
    30.  Hutan Pinus > Imogiri
    31.  Kebun Buah Mangunan > Imogiri
    32.  Embung Suroloyo > tempat tertinggi di jogja
    33.  Ijo Temple > Candi tertinggi di Jogja.
    34.  Great Mosque Yogyakarta >
    35.  Museum Sonobudoyo > Jl. Trikora No. 6, Pendowoharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta > Koordinat GPS: -7.802306,110.363902



  2. Harga Tiket Masuk dan Jam Buka Obyek Wisata di Jogja :
  3.  1. Candi Borobudur (open 06.00 – 17.00)Wisatawan Nusantara/domestik:
    1.Umum Rp.30.000/orang
    2.Pelajar Rp.12.500/orang
    Wisatawan asing/Mancanegara:
    1. Dewasa $20/orang (Rp.190.000)
    2. Anak-anak $8/anak
    2. Candi Prambanan (open 06.00 – 17.00)
    Lokal: RP. 30.000, Asing :$20
    3. Candi Boko
    Umum : Rp 15.000
    Anak-anak Rp 10.000.
    Untuk tiket terusan masuk Candi Prambanan Rp 37.000 per orang.
    Untuk tiket terusan disediakan kendaraan dari Prambanan menuju ke Ratu Boko
    4. Kraton Yogyakarta (open 09.00 – 14.00)
    Lokal : RP. 7.000, Asing: 12.500
    5. Taman Pintar
    buka Selasa-Minggu pk. 09.00-16.00, Senin tutup kecuali hari libur nasional
    ANAK : Rp 8.000,-
    DEWASA : Rp 15.000,-
    Tiket Gedung PAUD:
    Anak (2-7Thn) : Rp 2.000,-
    Playground : Gratis
    Theater 3 dimensi :
    Umum/Dewasa : Rp.20.000/org
    Pelajar : Rp.15.000/org
    Rombongan : Rp.15.000/org (min.20 org)
    6. Taman Pelangi (Buka : 17.00-23.00)
    Senin-Kamis : Rp 10.000
    Jumat-Minggu : Rp 15.000
    7. Monumen Jogja Kembali (buka dari Selasa-Minggu pukul 08.00-16.00)
    Turis lokal Rp 5.000
    Turis asing Rp 7.500
    8. Kebun Binatang Gembira Loka (Zoo)
    Senin-Sabtu : Rp 15.000
    Minggu dan Libur Nasional : Rp 20.000
    9. Museum-museum di Forza Jogjakarta
    10. Taman Sari (open 09.00 – 1400)
    Lokal : ID 5.000, Asing : 8.000
    11. Kaliurang Rp.3500,-
    12. Pantai Parangtritis Rp.3500,-
    13. Ketep: Rp.8000,-
    14. Kaliadem Rp.3500,-
    15. Pantai Baron, Krakal, Kukup Rp.5000,-
    16. Dieng area Rp.25.000,- untuk tiket terusan 4 obyek wisata.
    17. Candi Ijo (sampai Maret 2013 masih gratis):
    18. Pantai Baron, Krakal, Kukup dan sebagainya
    19. Pantai Pulang Syawal Gunung Kidul(Indrayanti)
    20. Pantai Pok Tunggal
    21. Pertunjukan Sendratari Ramayana
    22. Candi Sambisari
    23. Pasar seni dan kerajinan Gabusan
    24. Pantai Glagah, congot, dan Trisik: (satu paket Rp.2000)
    25. Pantai Samas: Rp. 2000/orang
    26. Ancol Bligo Rp: 2000/orang
Daftar harga masuk tempat wisata di jogja :

1.    Keraton Jogja                                             : Rp. 7.500,-
2.    Taman Sari                                                 : Rp. 5.000,-
3.    Museum Kereta Keraton                            : Rp. 5.000,-
4.    Museum Sonobudoyo                                : Rp. 5.000,-
5.    Museum Benteng Vredeburg                     : Rp. 5.000,-
6.    Pura Pakualaman                                        : Rp. 10.000,- (weekdays)
: Rp. 12.000,- (weekend)
7.    Museum Affandi                                        : Rp. 15.000,-
8.    Sendratari Ramayana (Purawisata)            : Rp. 160.000,-
9.    Sendratari Ramayana (Prambanan)            : Rp. 100.000,-  s/d Rp. 350.000,-
10.  Museum Gunung Merapi                           : Rp. 5.000,-
11.  Museu Ullen Sentalu                                  : Rp. 35.000,-
12.  Taman Pintar                                              : Rp. 10.000,- (dewasa)
: Rp. 5.000,- (anak-anak)
13.  Museum Anak Kolong Tangga                  :Rp. 4.000,- (dewasa)
: (anak-anak gratis)
14.  Kebun Binatang Gembira Loka                 : Rp. 20.000,- (weekdays)
: Rp. 25.000,- (weekend)
15.  Taman Pelangi                                            : Rp. 10.000,- (weekdays)
: Rp. 15.000,- (weekend)
16.  Candi Borobudur                                       : Rp. 35.000,-
17.  Sunrise Borobudur via Manohara              : Rp. 250.000,-
18.  Candi Mendut                                            : Rp. 5.000,-
19.  Candi Pawon                                              : Rp. 5.000,-
20.  Candi sambisari                                          : Rp. 5.000,-
21.  Candi Prambanan                                       : Rp. 30.000,-
22.  Candi Ratu Boko                                       : Rp. 25.000,-
23.  Candi Ijo                                                    : -sumbangan-
24.  Candi Barong                                             : -sumbangan-
25.  Bukit Punthuk Setumbu                             : Rp. 25.000,-
26.  Rafting Sungai Elo                                     : Rp. 750.000,- (6 orang)
27.  Merapi Volcan Tour                                   : Rp. 350.000,- (4 orang)
28.  Gunung Api Purba                                     : Rp. 5.000,-
29.  Cave Tubing Goa Pindul                            : Rp. 45.000,-
30.  River Tubing Sungai Oyo                          : Rp. 45.000,-
31.  Cave Tubing Kalisuci                                 : Rp. 75.000,-
32.  Air Terjun Sri Gethuk                                : Rp. 20.000,-
33.  Caving Goa Jomblang                                : Rp. 550.000,-
34.  Retribusi Kawasan Pantai                          : Rp. 10.000,-
35.  Retribusi Goa Pindul                                  : Rp. 10.000,-
36.  Retribusi Kaliurng                                      : Rp. 4.000,-



Pemetaan Topografi

ALAT & BAHAN 1.       TS (Merk Sokkia)    à 1 set 2.       Prisma Pole          à 1 buah 3.       Prisma Standar    à 1 buah ...